Pencurian spion mobil kembali marak di Ibu Kota. Sasarannya, tak lain
adalah mobil-mobil mewah. Beberapa lokasi yang rawan pencongkelan spion
adalah di Jalan Panjaitan, lampu merah Coca-Cola, Jalan Gunung Sahari, Jalan Asia Afrika, kawasan Harmoni, Tomang(bokap ane yang ngalamin) dan beberapa lokasi arus lalu lintas yang kerap macet.
Pelaku biasanya berkomplot tiga atau empat orang. Namun kadang, pelaku
personal atau sendiri juga kerap nekat. Modusnya beragam. Mulai
pura-pura mengamen, membersihkan kaca, sampai lalu lalang di sekitar
kendaraan incarannya. Komplotan ini biasanya mencari sasaran pengemudi
perempuan atau yang mengemudi sendirian. Bagi mereka, situasi ini lebih
berisiko ringan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Royke Lumowa punya
kiat khusus, yakni dengan menuliskan nomor polisi di kedua spion mobil
dengan cara digrafir.
Ada dua keuntungan ketika spion digrafir nomor polisi. Pertama, nomor
polisi yang disematkan di spion mobil dengan cara digrafir sulit untuk
dihapus. Kedua, biasanya spion yang telah di grafir nomor polisi tidak
laku dijual karena telah tertera nomor identitas kendaraan yang
dicurinya.
"Teknik digrafir ini memberikan keuntungan keamanan bagi pemilik
kendaraan. Nopol yang ditulis di spion dengan cara digrafir sulit untuk
dihapus," ujar Royke.
(Sumber: http://otomotifonlen.blogspot.com)
Cara agar spion mobil tidak di colong
Posted by
Adit Rahmana
at
7:48 AM
Tags :
Artikel